Pemeliharaan kebun kakao merupakan
kegiatan utama yang dilakukan agar
memperoleh produksi biji kakao yang tinggi dan terus berkelanjutan. Perawatan bertujuan
untuk memperbaiki kondisi vegetatif
tanaman kakao, meningkatkan produktivitas dan kesinambungan produksi hingga
umur ekonomisnya sekitar 28 tahun dan menjaga kelestarian tanah dan
lingkungannya.
Perawatan
kebun kakao ini terbagi atas dua fase, yaitu perawatan dalam fase TBM dan TM
Pemeliharaan dalam fase TBM yaitu :
1.
pembersihan
gulma secara manual pada piringan tanaman
2.
pemupukan
3.
pemangkasan
penaung tetap dan penaung sementara
4.
pemangkasan
bentuk tanaman kakao
5.
pengendaliah
hama maupun penyakit
Pengendalian gulma pada fase TBM
dilakukan didaerah piringan tanaman
kakao dengan menggunakan sabit atau cangkul. Pengendalian gulma secara kimiawi dihindari
karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman kakao.Pemangkasan bentuk dilakukan
setelah tanaman membentuk jorket agar terbentuk kerangka percabangan yang kuat
dan seimbang. Dari 4-5 cabang primer yang terbentuk dipilih 3 buah cabang
primer yang masing-masing tersebar merata membentuk sudut 120 derajat,
sedangkan cabang primer lainnya dipangkas. Cabang-cabang sekunder sampai dengan
60 cm dari pusat percabangan dipangkas.Pemupukan pada fase ini dilakukan sebanyak
3-4 kali setahun dengan dosis anjuran dan
menggunakan pupuk anorganik baik pupuk tunggal maupun majemuk dan dengan pupuk
organik yang berfungsi memperbaiki kondisi tanaman dan memperpendek masa TBM.
Pada fase TM,kegiatan pemeliharaan
yaitu adalah :
1.
pemangkasan
tanaman kakao dan pelindungnya
2.
pemupukan
dan konservasi tanah.
3.
pengendalian
hama dan penyakit.
Pemangkasan pada fase TM meliputi pemangkasan
pemeliharaan dan produksi seperti membuang bagian tanaman yang tidakproduktif seperti
tunas air, cabang sakit, patah, menggantung dan cabang balik. Hal ini bertujuan
menekan resiko terjadinya serangan hama dan penyakit, menjaga agar tinggi tajuk
tanaman terus terkontrol pendek guna mempermudah panen dan pengendalian hama dan
penyakit, meningkatkan produksi buah. pemangkasan pemeliharaan dilakukan 3-4
kali per tahun. Pemangkasan produksi identik dengan pemangkasan berat yang
dilakukan 2 x setahun antarabulan oktober/november dan april.
Pemupukan tanaman kakao dibagi menjadi
duacara aplikasi yaitu melalui tanah dan daun. Pemberian pupuk
organik lewat tanah dilakukan dengan
meletakkan pupuk pada parit yang dibuat melingkar di sekeliling pohon dan
kemudian ditutup kembali. Penutupan itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi
penguapan pupuk dan erosi. Sedangkan pemupukan
melalui daun dilakukan apabila tampak muncul gejala kekurangan unsur hara atau hanya
dilakukan pada pemupukan mikro.
Pemberian pupuk dilakukan 2 kali setahun, yaitu awal musim
hujan (oktober-november) dan akhir musim hujan (maret-april. Semakin sering dipupuk, produksi kakao akan semakin
tinggi meskipun jumlah dosis pupuk yang
diberikan dalam setahun tetap sama.
Untuk pengendalian, yang difokuskan
pada organisme pengganggu tanaman meliputi hama, penyakit, dan gulma. Dalam
budidaya tanaman kakao, pencegahan meluasnya serangan OPT melalui penerapan
teknik budidaya yang baik,dengan demikian dapat dihindari eksploitasi hama dan
penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian besar.
hama utama
kakao yaitu :
·
penggerek
buah kakao ( Conopormorpha cramerella snell)
·
penghisap
buah (Helopeltis spp)
·
ulat
kilan (Hyposidra talaca)
·
ulat
api ( Darna trima)
Penyakit
utama yang sering menyerang tanaman kakao adalah :
·
penyakit
busuk buah (Phytophtora palmivora)
·
penyakit
kanker batang (Phytophtora palmivora)
·
penyakit
VSD (Oncobasidium
theobromae)
·
penyakit
Colletotrichum (Colletotrichum gloeosporioides)
·
penyakit
jamur upas (Corticium salmonicolor)
·
penyakit
akar JAC ( Fomes lamaoensis)
·
penyakit
akar JAP ( Fomes Lignosus)
Pengendalian hama dan penyakit tanaman
kakao diutamakan dengan sistem
pengendalian terpadu,menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama atau
penyakit adalah sebagai pelengkap dan bukan merupakan komponen pengendalian
yang paling utama.