Cacing sutra di Indonesia dikenal
dengan nama cacing rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm, dengan tubuh berwarna
merah kecoklatan dengan ruas-ruas. Seiring
perkembangan budidaya ikan semakin kebutuhan akan pakan menjadi salah
satu masalah serius dari peternak ikan. Salah satu pakan yang menjadi kebutuhan
bagi kegiatan budidaya adalah pakan alami. Ada berbagai macam pakan alami seperti
fitoplankton, zooplankton, cacing sutra, dan maggot. Pakan alami dikembangkan
dengan berbagai tujuan seperti pemenuhan kebutuhan nutrisi.
klasifikasi
cacing sutra :
Filum :
Annelida
Kelas :
Oligochaeta
Ordo :
Haplotaxida
Famili :
Tubifisidae
Genus :
Tubifex
Spesies :
Tubifex sp.
Syarat Hidup
Cacing Sutra
Cacing sutera berkembangbiak dengan
bertelur, proses peneluran terjadi di dalam kokon yaitu suatu segmen yang
berbentuk bulat telur yang terdiri dari kelenjaar epidermis dari salah satu
segmen tubuhnya. Telur tersebut mengalami pembelahan, kemudian berkembang
membentuk segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio dari cacing ini akan
keluar dari kokon. Cacing sutera ini mulai berkembangbiak setelah 7-11 hari.
budidaya
cacing sutra sebagai berikut :
1. Persiapan
Bibit
Bibit
bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam.
2. Persiapan
Media
Media perkembangan dibuat sebagai
kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan
pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20
cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang
dengan diameter 1 cm.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau
ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/
M2.
Cara
pembuatan pupuk :
a. Siapkan
kotoran ayam, jemur 6 jam.
b. Siapkan
bakteri EM4 untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Cari di toko pertanian atau
toko peternakan atau balai peternakan.
c.
Aktifkan/Kembangkan bakterinya dengan cara ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air terus diamkan
kurang lebih 2 jam.
d. Campur
cairan itu ke 10kg kotoran ayamyang dah di jemur tadi, aduk hingga rata.
e.
Selanjutnyamasukkan ke wadah yang tertutuprapat selama 5 hari
4. Fermentasi
Bertujuan untuk menaikkan kandungan
N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat. Caranya adalah lahan direndam
dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran
Bibit
Selama Proses
Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik
6.
Pemeliharaan Cacing Sutra
a. Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8
x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm.
b. Dasar
kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.
Apabila
matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu,
kolamdibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi
cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
c. Pipa Air
Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan
baik.Pipa Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2
inci dengan panjangsekitar 15 cm.
d. Usai
pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan
danbenda-benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif
datar atau tidak bergelombang.
e. Dasar
kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang
dianggapbanyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai
10 cm.
f. Tanah
dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata
dantidak terdapat lumpur yang keras.
g. Untuk
memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur
tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat
sama di semuabagian.
h. Masukkan
kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan,
kemudiansebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
i. Setelah dianggap datar, genangi kolam
tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuaipanjang pipa pembuangan.
j. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya
lumut di kolam.
k. Kolam yang
sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang
dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk
lagi.
l. Tebarkan
0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di
dalambaskom agar gumpalannya buyar.
m. Cacing
sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke
seluruhpermukaan kolam secara merata.
n. Seterusnya
atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
7. Makanan Cacing Sutra
cacing sutra Makanannya adalah bahan
organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan.Cacing
sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan yang mereka
butuhkan.
8. Panen
Panen cacing sutera dilakukan setelah
budidaya berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut bisa dipanen setiap dua
minggu sekali. Cara pemanenan cacing suteradengan menggunakan
serokhalus/lembut. Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media
budidaya dimasukkan kedalam ember atau bak yang diisi air, kira –kira 1 cm
diatas media budidaya agar cacing rambut naik ke permukaan media budidaya.
Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama enam jam.
Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol diatas media diambil dengan
tangan. Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 – 50 gram/m2 per dua
minggu. Untuk mendapatkan cacing rambut yang cukup dan berkesinambungan,
panjang parit perlu dirancang sesuai dengan keperluan setiap harinya.