Tanaman teh
dapat diperbanyak secara generative maupun secara vegetative. Pada perbanyakan
secara generative digunakan bahan tanam asal biji, sedangkan perbanyakan secara
vegetative digunakan bahan tanaman asal setek berupa klon.
Biji yang baik ditandai dengan
beberapa ciri, antara lain:
a. Kulit biji berwarna hitam dan mengkilap.
b. Berisi penuh, dengan isi biji berwarna
putih.
c. Mempunyai berat jenis yang lebih besar
dari pada air, sehingga apabila dimasukkan kedalam air akan tenggelam.
d. Mempunyai bentuk dan ukuran yang normal.
e. Tidak terserang penyakit, cendawan
ataupun kepik biji.
Tahapan Pembibitan :
1. Penyemaian biji
Persiapan lahan
untuk persemaian harus dilaksanakan 6 bulan sebelum penyemaian benih. Tanah dibersihkan
dan dicangkul sedalam 30 cm, ke-mudian dibuat bedengan. Diantara bedengan
dibuat saluran drainase untuk membuang kelebihan air. Bedengan diberi atap
naungan miring timur-barat dengan sudut kemiringan 300 agar memperoleh sinar
matahari pagi optimal.
2. Pemeliharaan dipersemaian bibit asal biji
Untuk
memperoleh bibit yang baik, yang tumbuh subur dan sehat serta terhindar dari
gangguan hama dan penyakit, bibit dipersemaian harus dijaga dengan baik.
Pemeliharaan bibit terdiri atas
·
Penyiraman
·
Penyulaman
·
Penyiangan
·
Pemupukan
·
Pengendalian hama dan penyakit
·
Pengaturan naungan
3. Pemindahan
bibit ke lapangan
Setelah bibit berumur dua tahun,
benih yang mempunyai ukuran lebih besar dari pensil, dapat dibongkar untuk
dipindahkan ke kebun.
Cara pembongkaran bibit adalah sebagai berikut:
a. Dua minggu
sebelum bibit dibongkar, batang dipotong setinggi 15-20 cm dari permukaan
tanah.
b. Bibit
dibongkar dengan cara mencangkul tanah disekitar bibit sedalam 60 cm,
selanjutnya dicabut dengan hati-hati, akar tunggang dan akar se-rabut yang
terlalu panjang bisa dipotong.
c.
Bibit ini
disebut bibit stump, yang sebaiknya ditanam segera pada hari itu juga di kebun
yang telah dipersiapkan.
d. Bibit yang
ukuran batangnya lebih kecil dari pensil sebaiknya tidak di-gunakan.
Pertanaman teh
diarahkan pada cara memperoleh produksi yang tinggi dan mantap, sehingga
perusahaan perkebunan teh menjadi lebih efisien. Hal ini sulit dicapai apabila
digunakan bahan tanam asal biji. Karena biji merupakan hasil per-silangan yang
dapat menimbulkan perubahan sifat pada keturunannya.
Pembibitan
menggunakan stek merupakan cara yang paling cepat untuk memenuhi kebutuhan
bibit dalam jumlah yang banyak, dan jenis klon yang di-tentukan dapat
dipastikan sifat keunggulannya sama dengan induknya. Untuk memperoleh hasil
pembibitan setek berupa setek bibit yang baik, diperlukan adanya perencanaan,
persiapan, dan pelaksanaan yang baik dan tepat waktu.
Persyaratan pembibitan, diantaranya:
1. Lokasi
terbuka, drainase tanah baik dan tidak becek.
2. Dekat dengan
sumber air, untuk keperluan penyiraman.
3. Dekat dengan
sumber tanah, untuk mengisi polibag.
4. Lebih baik
bila lahan melandai kearah timur, agar mendapat sinar matahari pagi.
5. Dekat dengan jalan
agar memudahkan dalam pengawasan dan peng-angkutan ke lokasi yang akan
ditanami.