Oleh :
Bambang Purnomo Adi
11-05-0019
POLITEKNIK LPP
YOGYAKARTA
2012
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................... 3
Bab II ........................................................................................................... 5
Bab III........................................................................................................... 11
Kesimpulan dan Saran................................................................................. 13
Daftar Pustaka............................................................................................. 14
BAB I
Sejarah
PT Perkebunan Tambi
merupakan perusahaan perkebunan swasta yang menghasilkan teh hitam. Hasil
produksi kebun sebagian besar hasil produksinya di ekspor untuk memenuhi
kebutuhan luar negeri diantaranya Inggris,Arab,Belanda,dll
PT Perkebunan Tambi
merupakan salah satu perusahaan belanda pada masa penjajahan yang bernama’’Bagelen
Thee En Kina Maatschaappij’’. Pada tanggal 13 Agustus 1957 perusahaan Tambi
didirikan oleh Eks PPN Sindoro Sumbing bekerjasama dengan pemerintah. Pada
tahun 2010 saham perusahaan dijual kepada PT Indoglobal Galang Pramitra.
Ekologi
PT Perkebunan Tambi
memiliki Luas lahan HGU 765.10 Ha dan HGB 7.33 Ha. Curah hujan pada perkebunan
Tambi antara 2.500 – 3.500 mm/tahun dan memiliki ketinggian 800 – 2.000 m dpl.
PT Perkebunan tambi memiliki tiga unit kebun,yaitu kebun unit bedakah,kebun
unit Tambi dan kebun unit tanjung sari.
1. Unit Bedakah
Kebun Bedakah terletak di desa
Tlogomulya,Kec.Kretek Wonosobo. Luas kebun 310.88 Ha,dengan ketinggian 1.250 –
1.900 m dpl. Dengan curah hujan tahunan 3.000 – 3.500 m/thn. Status lahan pada
unit bedakah HGU 307.00 Ha dan HGB 3.88 Ha
2. Unit Tambi
Kebun unit Tambi lokasinya ada di desa Tambi dengan luas
lahan 256.43 Ha,ketinggian 1.250 – 2.000 m dpl dan untuk curah hujan3.000 –
3.500.Luas tanah kebun yaitu sekitar 5.713 m2.lahan HGU seluas
253.79 dan HGB selua 64
3. Unit Tanjung Sari
Lokasinya berada di desa Sedayu Kec.Sapuran dengan luas
lahan 204.55 Ha dan ketinggian 700 – 1.000 m dpl. Curah hujan mencapai 3.000 –
3.500 mm/tahun. Status lahan HGU 204.31 Ha dan Lahan HGB 0.24 Ha. Suhu
rata-rata 21*C – 28* C
Data Produksi
Data Produktifitas Teh Kering
Tahun
|
Produksi(Kg)
|
2008
|
1.992.478
|
2009
|
1.710.046
|
2010
|
1.708.158
|
2011
|
1.834.007
|
2012
|
2.241.372
|
Data
Pemasaran tahun 2008 – 2012(kg)
Tahun
|
Lokal
|
Ekspor
|
Jumlah
|
2008
|
971.734
|
1.144.925
|
2.116.659
|
2009
|
510.003
|
1.248.865
|
1.758.868
|
2010
|
415.419
|
1.526.620
|
1.942.039
|
2011
|
530.747
|
1.194.620
|
1.725.367
|
2012
|
886.280
|
1.169.250
|
2.055.530
|
BAB
II
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN TEH
Teknis budidaya tanaman teh ada beberapa
tahapan,mulai dari persiapaan lahan,pembibitan,penanaman,pemangkasan dan juga
pemangkasan sampai pengolahan hasil.
A.
Persiapan Lahan
Tahapan dalam
persiapan lahan terbagi menjadi duam macam yaitu persiapan lahan untuk
pembibitan dan persiapan lahan untuk penanaman ulang.
1.
Persiapan
lahan untuk pembibitan
a.
Survei
dan pemetaan tanah
b.
Pembongkaran
pohon dan tanggul
c.
Babad
dan nyasap
d.
Saluran
drainase dan jalan
2.
Persiapan
lahan untuk penanaman ulang
Penanaman ulang
berfungsi untuk meningkatkan produktifitas rendah yang disebabkan oleh kondisi
tanaman. Tahapan-tahapan untuk penanaman ulang sebagai berikut :
a.
Pembongkaran
pohon penaung
b.
Pembongkaran
perdu teh
c.
Sanitasi
lahan
B. Pembibitan
Perbanyakan
tanaman teh dapat dilakukan secara vegetative maupun generative. Perbanyakan
secara generative bahan tanam menggunakan biji,untuk perbanyakan secara
vegetative perbanyakan dilakukan perbanyakan dengan cara stek.
1.
Perbanyakan
dengan biji
Biji yang akan
digunakan sebagai bahan tanam harus dipilih yang kualitasnya baik dengan
beberapa kriteria,diantaranya warna kulit biji,ukuran biji,keseragaman biji,dan
juga bebas dari serangan hama dan penyakit.Tahapan pembibitan dengan biji
adalah sebagai berikut :
a.
Penyemaian
biji
b.
Pemeliharaan
biji
c.
Pemindahan
bibit
2.
Perbanyakan
secara stek
Bahan stek mulai
dapat diambil saat 4 bulan sesudah pemangkasan. Stek yang siap dipotong
ditandai dengan berubah warna menjadi coklat,satu stek terdiri dari satu lembar
daun dengan panjang ruas 0,5 cm dan 3 – 4 cm dibawah buku.bibit stek kemudian
ditempatkan dibedengan dengan disungkup menggunakan plastik bening,, tempat
pemibitan harus dekat dengan sumber air,melandai ketimur untuk memperoleh
matahari pagi. Media tanam dipilih yang sesuai dengan kriteria kandungan pasir
tidak lebih dari 30% dan bahan organic 10%. Untuk Ph tanah berkisar antara 4,5
– 5,6.
C. Penanaman
Tahapan
sebelum dilakukan penanaman diantaranya :
1.
Pengaturan
Jarak Tanam
Pengaturan jarak
tanam perlu disesuaikan dengan keadaan lahan/tingkat kemiringan lahan.
2.
Pengajiran
Sebelum tanaman akan ditanam harus dilakukan pengajiran
untuk tujuan agar jumlah tanaman yang ditanam sesuai dengan jarak tanam yang
sudah ada.
3.
Lubang
Tanam
Lubang tanam
dibuat satu minggu sebelum bibit akan ditanam. Ukuran lubang tanamnya
disesuiakan denga asal bibit. Untuk benih dari perbanyakan stek ukuran lubang
tanamnya 20 x 20 x 40 cm dan untuk benih yang berasal dari biji ukuran lubang
tanamnya yaitu 30 x 30 x 40 cm.
4.
Penanaman
Sebelum bibit
ditanam pada lubang tanam diberi pupuk dasar berupa urea sebanyak 11 gram,5
gram pupuk TSP,dan juga 5 gram pupuk kcl.
5.
Pohon
Penaung
Pohon penaung ditanam dengan tujuan
untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang mengenai tanaman teh.Pohon
pelindung dibedakan menjadi dua yaitu pohon pelindung sementara dan pelindung
tetap.
D. Pemangkasan
Pemangkasan
bertujuan untuk memelihara bidang petik tetap rendah agar mempermudah dalam
proses pemetikan atau pemanenan. Selain itu pemangkasan bertujuan untuk
menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif. Saat dilakukan pemangkasan
cabang yang dipangkas tidak boleh pecah atau rusak dan bidang pangkasan harus
sejajar permukaan tanah.dalam pemangkasan ada dua system pemangkasan yaitu
system pangkasan I dan II.system pangkasan I merupakan system pangkasan yang
selalu menaikkan bidang pangkasan 3 – 5 cm lebih tinggi dari pangkasan
sebelumnya. System pangkasan II,pada saat dilakukan pemangkasan ketinggian
pangkasannya relative tetap dengan kisaran antara 60 – 65 cm dan dilakukan
berulang-ulang pada siklus pangkas.
Waktu
pemangkasan perlu memperhatikan beberapa hal,seperti kondisi
iklim,kelembapan.Untuk menghindari dampak negative dari dilakukannya
pemangkasan seperti :
1.
Kekeringan
2.
Pertumbuhan
lambat
3.
Tanaman
mati
Dalam melakukan pemangkasan perlu
memperhatikan kondisi kesehatan tanaman. Setelah pemangkasan dilakukan akan
muncul calon-calon tunas dan ketika pertumbuhan pucuk sudah berumur kira-kira
100 hari siap dilakukan tipping.
Cara
pemangkasan ada dua cara :
1.
Pangkas
manual
a.
Dilakukan
dengan memotong cabang yang dikehendaki
b.
Luka
pangkas membentuk sudut 45*
c.
Cabang
yang dipangkas usahakan tidak pecah
d.
Memotong
ranting yang diameternya kurang dari 1 cm
e.
Bidang
pangkas sejajar dengan permukaan tanah
2.
Pangkas
dengan mesin
a.
Batang
atau cabang dipangkas sedalam 15-25 cm dari bidang petik
b.
Arah
pangkasan sejajar pohon
E. Pemupukan
Dalam melaksanakan pemupukan perlu
memperhatikan beberapa pedoman,seperi waktu pemupukan,dosis yang
dibutuhkan tanaman,dan jenis pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman. Waktu
pemberian pupuk perlu memperhatikan kondisi curah hujan dan waktu yang
dibutuhkan tanamn untuk menmyerap unsur hara yang ada.Pemberian pupuk tunggal
dilakukan dengan mencampur pupuk tunggal untuk mencegah terjadinya ketidak
serempakan pemberian.
1. Hama
dan penyakit pada tanaman teh
A.
Hama
tanaman teh
a.
Kepik
penghisap daun teh(Helopeltis spp)
Menyerang pada bagian pucuk daun muda,tanaman yang terserang daunnya
akan muncul bercak kehitaman.untuk mengurani serangan hama ini dapat
menggunakan musuh alami dari hama ini seperti laba-laba,belalang.
b.
Ulat
penggulung daun(Homona coffearia)
Menyerang
daun teh dengan mengabungkan daun lainnya
c.
Ulat
Jengkal ( ulat kilan)
Menyerang
daun,pupus daun,dan pentil teh. Serangan berat menyebabkan daun berlubang dan
pucuk tanaman gundul. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga
kebersihan kebun,memusnahkan ulat/kepompong setiap kali memetik teh dan dapat
melepaskan musuh alami
B.
Penyakit
tanaman teh
a. Cacar Daun(Exaobasidium vexans Massee)
Disebabkan oleh jamur
E.vexans,menyerang pada bagian ranting atau daun yang masih muda.umumnya
serangan terjadi pada pucuk peko daun pertama,kedua dan ketiga. Cara
pengendaliannya dengan mengatur naungan agar sinar matahari dapat mencapai
kebun.
b. Busuk daun
Menyerang tanaman the pada saat
persemaian,benih yang terserang akan timbul bercak coklat pada daun induk
dimulai dari bagian ujung. Cara pencegahan dengan menjaga kelembapan ditempat
persemaian.
c. Mati ujung
Disebabkan oleh jamur Pestalotiathea
yang menyerang tanaman melalui luka atau bagian tanaman yang rusak. Gejala
dimulai pada daun terdapat bercak coklat kemudian melebar.
2.
Pemetikan
Pemetikan dapat terbagi menjadi
pemetikan jendangan dan pemetikan produksi.tinngi bidang petik dipengaruhi oleh
tinggi jendangan.
a. Pangkasan 40 – 45 cm,tinggi jendangan
20 – 25 cm
b. Pangkasan 45 – 50 cm,tinggi jendangan
15 – 20 cm
c. Pangkasan 50 – 55 cm,tinggi jendangan
15 – 20 cm
d. Pangkasan 55 – 60 cm,tinggi jendangan
10 – 15 cm
e. Pangkasan 60 – 65 cm,tinggi jendangan
10 - 15 cm
Jenis
pemetikan merupakan macam pucuk yang diperoleh dari hasil pemetikan,diantaranya
:
a. Petikan halus,pucuk peko dengan satu
daun
b. Petikan medium,pucuk peko dengan dua
atau tiga helai daun muda
c. Petikan kasar,pucuk peko dengan jumlah
daun lebih dari empat
Daur petik adalah jarak waktu antara
pemetikan yang pertama dengan pemetikan selanjutnya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan pucuk tanaman teh diantaranya :
a. Umur pangkas
b. Ketinggian kebun
c. Perbedaan daur petik pada musim hujan
dan kemarau
d. Kondisi kesehatan tanaman
Pengolahan Pasca Panen
Untuk mendapatkan teh yang berkualitas baik,penanganan
pucuk teh mulai dari pemetikan sampai ke proses pengolahan ke pabrik harus
diperhatikan dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemetikan :
a.
Pemetikan
secara taruk
b.
Jumlah
pucuk pada keranjang jangan berlebihan
c.
Keranjang
pucuk jangan ditumpuk
Hal yang perlu diperhatiakan saat
pengangkutan hasil petikan :
1.
Kapasitas
keranjang maksimal 20 kg
2.
Keranjang
jangan sampai tumpang tindih
3.
Dalam
bak truk dibuat rak
4.
Kapasitas
isi hasil panen separuh dari ukuran bak truk
Kegiatan
pengelolaan dan pemeliharaan bertujuan untuk memperoleh kualitas catechin dan
caffeine yang tinggi akan mempengaruhi warna,aroma dan rasa dari teh. Pucuk
yang telah melewati proses perawatan kemudian siap diolah menjadi produk teh
dengan berbagai bentuk kemasan
BAB III
PEMBAHASAN
Pada praktikum fildtrip
ini kita dapat mengetahui teknis budidaya tanaman teh mulai dari persiapan
lahan,pembibitan,pemeliharaan,pemangkasan,pemetikan dan macam
pemetikan,pemangkasan tanaman teh,dan tahapan terakhir dalam budidaya teh yaitu
pengolahan hasil panen teh.
Pembahasan ini saya akan
menjelaskan tentang pemangkasan pada tanaman teh. Pemangkasan dimaksudkan untuk
mempertahankan kondisi bidang petik sehingga memudahkan dalam pekerjaan
pemetikan dan mendapatkan produktivitas tanaman yang tinggi.
Dalam melakukan pemangkasan perlu
memperhatikan beberapa hal :
1.
Batang
yang dipotong tidak boleh pecah
2.
Luka
pangkas usahakan membentuk sudut 45* menghadap kedalam perdu
3.
Membuang
ranting yang berdiameter kurang dari 1 cm
4.
Cabang
yang membenggul dibuang
5.
Cabang
yang lapuk dibuang
6.
Memangkas
cabang yang menumpuk atau berdekatan
7. Usahakan bidang pangkasan sejajar
permukaan tanah
Sistem pemangkasan dalam
siklus pangkas tanaman teh terbagi menjadi dua system pangkasan. Pemangkasan
system I yaitu system pangkasan yang selalu naik dalam pemangkasan,kenaikan
setiap kali pangkasan naik 3 – 5 cm lebih tinggi dari bidang pangkasan
sebelumnya. Sedangkan system pemangkasan II atau dikenal system pangkasan
tetap,dalam system ini pemangkasan dilakukan dengan pemangkasan berada pada
ketinggian yang tetap antara 65 – 70 cm dan turun kembali pada ketinggian 50 –
55 cm. Pengaturan ketinggian pangkasan pada system ini yaitu :
a.
Siklus
I : 50 cm(turun benggul)
b.
Siklus
II : 55 cm
c.
Siklus
III : 60 cm
d.
Siklus
IV : 65 cm
Sistem pangkasan dimulai
dari siklus I,II,III dan siklus IV. Stelah sampai pada siklus keempat
pemangkasan dilakukan mulai dari awal dari system I lagi. Dalam pemangkasan
juga perlu memperhatikan daur pangkasan,jarak antara pemangkasan pertama dengan
pemangkasan yang akan dilakukan. Penentuan waktu yang tepat untuk melakukan
pemangkasan dikebun dapat ditentukan dengan :
a.
Produktifitas
menurun
b.
Ketinggian
bidang petik(120 – 140 cm)
c.
Urutan
pangkas berkaitan dengan sebaran pangkas
Dalam menentukan waktu pemangkasan dan sebaran pangkasan
perlu memperhatikan kondisi iklim kebun dan kelembapan yang sesuai. Dalam
pemangkasan untuk menghindari terjadinya dampak yang tidak diinginkan,seperti
kekeringan,pertumbuhan lambat dan kematian tanaman. Tanaman yang akan dipangkas
harus dalam kondisi sehat. Pemangkasan di perkebunan tambi dilakukan secara
manual dan menggunakan mesin pemangkasan. Pemangkasan
pada dasarnya dilakukan dengan system selalu naik,saat pangkasan kondisi
tanaman harus sehat. Pemangkasan dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman teh
KESIMPULAN
Dalam
pemangkasan tanaman perlu memperhatiakn kondisi tanaman dan waktu yang tepat
untuk melakukan pemangkasan.
Dapat
mengetahui teknis budidaya tanaman tembakau dari persiapan lahan sampai proses
pengolahan hasil panen
SARAN
Dalam
penyampaian materi yang disampaikan mudah diterima oleh mahasiswa,tetapi waktu
yang ada masih kurang sehingga ada beberapa hal yang mahasiswa belum mahasiswa
dapatkan
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous
A.2012.http://www.kpbptpn.cp.id/wisata-25-0-gunung-mas-ptpn-vii.html#ixzz2lxP3czN9.Diakses
pada tanggal 26 januari 2013 pukul 08.00 WIB.
Anonymous.B.2011.http://www.1001malam.com/surrounding/118/puncak/perkebunan-teh-gunung-mas.html
Diakses pada tanggal 26 januari 2013 pukul 08.30 WIB
Khyu,Zhi.2011.http://khyunyit.blogspot.com/2011/10/sekilas-info-balitsa.html.
Diakses pada tanggal 26 januari 2013 pukul 09.30 WIB
Raharja
Ucu,karta.2011.http://jaringnews.com/seleb/hangout/7272/wisata-hemat-ke-kebun-teh-gunung-mas.Diakses
pada tanggal 26 januari 2013 pukul 07.00 WIB