|
Bahaya Konsumsi Gula |
Banyak orang tidak mengangggap gula
berbahaya walaupun gula tidak baik untuk kesehatam. Gula dianggap tidak seburuk
lemak jenuh, garam, atau kalori. Mungkin hal ini yang menyebabkan sulitnya
mengurangi konsumsi gula. Padahal faktanya kebanyakan orang di seluruh dunia
mengonsumi 500 kalori ekstra hanya dari gula yang mereka makan. Di balik
manisnya gula, ternyata terkandung bahaya yang tidak boleh dianggap remeh.
Berikut
ini dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan :
1.
Gula
merusak jantung
Molekul
pada gula yang disebut glukosa 6-fosfat menyebabkan perubahan otot jantung yang
berujung pada gagal jantung.
2.
Gula
membentuk lemak perut
Prevalensi
obesitas meningkat beberapa tahun terakhir, baik pada dewasa maupun anak-anak.
Salah satu penyebabnya yaitu tingginya konsumsi minuman manis. Konsumsi
fruktosa (salah satu jenis gula) berlebih menyebabkan bertambahnya lemak perut
yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
3.
Gula
membunuh diam-diam
Konsumsi
fruktosa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi
leptin. Leptin merupakan hormon yang memberi tahu otak jika perut sudah
kenyang. Jika tubuh mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa
terpuaskan meski tubuh sebenarnya sudah kenyang. Akibatnya, kita tidak bisa
menghentikan keinginan untuk makan. Dalam jangka panjang hal ini tentu
menyebabkan obesitas. Hal tersebut terjadi perlahan, sehingga orang sering kali
tidak sadar sudah mengalaminya.
4.
Gula
memberi makan sel kanker
Setiap
manusia berisiko kanker karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Meskipun
begitu, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga
sel tersebut tidak lantas berkembang menjadi kanker yang mematikan. Sayangnya,
konsumsi gula berlebihan akan merusak mekanisme tersebut. Ditambah lagi, studi
baru-baru ini mengungkap, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker
untuk berkembang.
5.
Ketagihan
gula bisa diturunkan
Gula
juga bersifat aditif sehingga mungkin ada istilah untuk ketagihan gula.
Sayangnya, ketagihan gula ini bisa bersifat genetik yang dapat diturunkan,
karena melibatkan perubahan pada hormon ghrelin. Ghrelin merupakan hormon yang
mengatakan pada otak saat tubuh lapar. Namun, perubahan pada hormon ini akan
mengakibatkan tubuh lapar dan ingin makan terus menerus.
6.
Gula
dan alkohol memiliki efek racun yang hampir sama
Gula
bisa jadi sama bahayanya dengan alkohol. Konsumsi fruktosa dan glukosa
berlebihan memberikan efek racun pada hati. Efek ini ternyata juga hampir sama
dengan yang diberikan oleh alkohol.
7.
Gula
menurunkan kemampuan otak
Gula
diketahui dapat mempercepat proses penuaan sel, begitu pula sel-sel otak. Maka
dengan mengonsumsi banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan
fungsi lebih cepat.
8.
Gula
sering bersembunyi pada makanan "tanpa gula"
Mengurangi
gula bukan hanya dengan mengurangi makanan-makanan manis seperti permen, kue,
biskuit, dan sebagainya, karena sebenarnya ada juga makanan yang dianggap tanpa
gula tetapi ternyata mengandung banyak gula. Contohnya saus tomat, roti,
kraker, dan lain-lain.
9.
Minuman
manis mungkin memperpendek umur
Kematian
mungkin dikarenakan hubungan minuman manis dengan risiko seperti diabetes,
penyakit jantung, dan kanker.
10. Gula membuat gemuk
Konsumsi
gula berlebih akan menyumbang asupan kalori yang seharusnya didapat dari
makanan lain yang mengandung banyak zat gizi sehingga tanpa disadari kalori
yang diasup melebihi dari batas kalori per hari dan membuat bobot bertambah.
Title : Bahaya Konsumsi Gula
Description : Bahaya Konsumsi Gula Banyak orang tidak mengangggap gula berbahaya walaupun gula tidak baik untuk kesehatam. Gula dianggap tidak seb...