|
Makanan Dan Minuman Pembunuh Kecerdasan |
Berikut
ini jenis makanan dan minuman yang dapat membunuh kecerdasan :
1.
Makanan berkadar gula tinggi
Gula
dan produk makanan bergula tidak hanya buruk untuk tubuh. Konsumsi hidangan ini
dalam jangka panjang akan menimbulkan masalah saraf. Produk ini juga akan mengganggu
kemampun ingatan. Karena itu, disarankan untuk menghindari kue yang belum
dimasak sempurna, gula, sirup jagung, dan berbagai hidangan yang tinggi
fruktosa.
2.
Alkohol
Konsumsi
alkohol akan menimbulkan kabut otak. Kabut otak adalah istilah untuk kebingungan,
sehingga seseorang tidak mampu berfikir jelas. Tingginya asupan alkohol akan
mengganggu keseimbangan otak. Akibatnya seseorang tidak mampu mengingat nama,
peristiwa, dan membedakan ilusi atau kenyataan. Bila hal ini terjadi, sebaiknya
segera batasi konsumsi alkohol 1 atau 2 gelas per minggu.
3.
Junk food
Junk
food dengan kandungan lemak berlebih dapat mengubah susunan kimia otak.
Akibatnya, penggemar junk food merasa gelisah dan depresi. Junk food akan
membuat konsumen cenderung menunjukkan gejala kemunduran (withdrawal) ketika
berhenti mengkonsumsinya. Konsumsi junk food mempengaruhi produksi dopamin.
Dopamin adalah unsur kimia yang mempengaruhi kebahagiaan dan perasaan baik.
Dopamin juga mempengaruhi fungsi kognitif, seperti kemampuan belajar, daya
tangkap, motivasi, dan memori. Karena itu, penting menghindari semua makanan
yang mengandung lemak berlebih.
4.
Makanan yang digoreng
Hampir
semua makanaan yang diolah (processed food)
mengandung unsur kimia, pewarna, penambah rasa, dan zat pengawet. Zat
tambahan ini menimbukan risiko
hiperaktif, baik pada usia dewasa maupun anak. Makanan yang digoreng
atau diproses, perlahan merusak sistem saraf di otak. Beberapa minyak diduga
lebih berbahaya dibanding lainnya, contohnya minyak bunga matahari.
5.
Makanan olahan atau pre cooked (setengah masak)
Seperti
halnya makanan yang digoreng,makanan olahan akan mempengaruhi sistem saraf
pusat. Makanan ini juga meningkatkan risiko penurunan fungsi otak, contohnya
penyakit alzheimer di kemudian hari.
6.
Makanan yang sangat asin
Konsumsi
makanan asin dikenal sebagai faktor risiko hipertensi. Konsumsi makanan yang kelewat banyak kandungan
sodium/natriumnya bahkan mirip seperi nikotin dan narkoba, yakni dapat
menyebabkan konsumennya tak berhenti makan dan ketagihan. Padahal, efeknya bisa menurunkan kemampuan
berpikir dan fungsi kognitif.
7.
padi-padian/serealia
Seluruh
jenis padi-padian atau serealia merupakan sumber karbohidrat yang dapat
mempengaruhi fungsi otak dan kondisi kesehatan secara umum. Namun dari banyak
produk grains, jenis whole grains atau 100 persen biji utuh adalah jenis yang
paling dianjurkan karena sangat kaya serat dan dapat mencegah penuaan pembuluh
darah.
Umumnya
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat adalah bukan biji padi/serealia utuh
melainkan salah satu dari bagiannya. Misalnya, tepung terigu yang merupakan
bahan baku roti atau kue merupakan bagian endosperm (lembaga) dari biji gandum
yang digiling dan diayak. Demikian pula dengan nasi yang dikonsumsi berasal
dari endosperm padi.
Bila
Anda sering mengonsumsi biji padi/serealia yang tidak 100% utuh, tubuh akan
menua lebih cepat yang disusul hilangnya memori dan kabut otak. Karena itu,
secara perlahan ganti menu sarapan menjadi 100% produk whole grains atau dengan
sumber karbohidrat kompleks.
8.
Sumber protein yang diolah
Protein
juga membantu tubuh menyekat sistem saraf. Namun hal ini tidak terjadi jika
mengkonsumsi sumber protein olahan, seperti daging yang terlalu lama dimasak,
hot dog, salami, atau sosis. Sebaiknya, pilih ikan segar terutama untuk tuna
dan salmon, susu, dan kacang-kacangan untuk sumber protein yang lebih baik.
9.
Lemak trans
Konsumsi
lemak trans juga akan membuat otak lebih lamban yang mempengaruhi refleks dan
kualitas otak. Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, lemak trans akan
menyebabkan penyusutan otak. Hal ini perlahan juga membahayakan pembuluh arteri
jantung. Oleh karena itu, segera batasi konsumsi makanan tinggi lemak trans,
seperti gorengan, donat, pastry, pie,
biskuit, kue, cracker, margarine.
10.
Pemanis buatan
Pemanis
buatan memang mengandung kalori lebih sedikit. Namun bila penggunaannya sering
dan dalam jumlah banyak, akan meningkatkan risiko gangguan fungsi otak dan
kemampuan kognitif.