• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Boz Artikel

Sumber artikel berbagai informasi kesehatan,pertanian,perkebunan,peternakan

  • Home
  • Menu1
    • Submenu1
    • Submenu2
    • Submenu3
    • Submenu4
  • Menu2
    • Submenu1
    • Submenu2
  • Menu3
  • Menu4
  • Menu5
  • Menu6
Home » Uncategories » Persemaian Tebu

Persemaian Tebu

Bibit tebu yang dipakai  dapat berupa bibit bagal atau bibit rayungan. Bibit bagal diperoleh dari tanaman tebu yang berumur antara  0-7 bulan yang dipotong  kemudian dibengkokkan tanpa mengklentek daun pembungkusnya supaya  mata-mata tunas tidak rusak.  Untuk memperoleh bibit rayungan  dengan memangkas batang tanaman tebu yang sudah diklentek daunnya. Dengan tujuan agar pertumbuhan mata tunas tidak terhambat. Bibit rayungan memerlukan banyak air sehingga pertumbuhannya lebih cepat jika dibandingkan dengan bibit bagal. bibit rayungan mempunyai kelemahan yaitu tunas akan mudah rusak dan daya simpannya singkat.Juga dapat memakai  bibit dederan/ceblok yaitu bibit yang ditanam dahulu sebelu diceblokkan. Biasanya bibit ini digunakan untuk persediaan sulaman.
Varietas untuk lahan kering harus memiliki sifat-sifat tertentu, antara lain:
·         Mempunyai daya tahan kekeringan
·         Mudah berkecambah, cepat beranak dan bertunas banyak.
·         Mempunyai daya tahan kepras yang baik.
·         Rendemen tinggi
·         Mudah diklentek
·         Tahan roboh
Varietas-varietas unggul untuk tebu lahan kering atau tegalan berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh P3GI (1990) diantaranya, adalah (PS 77-1381, PS 77-1553, PS 78-561, PS 79-1497, PS 80-1070).
Penanaman
Umumnya tebu ditanam pada pola monokultur pada bulan Juni-Agustus (di tanah berpengairan) atau pada akhir musim hujan (di tanah tegalan/sawah tadah hujan). Terdapat dua cara bertanam tebu yaitu dalam aluran dan pada lubang tanam. Pada cara pertama bibit diletakkan sepanjang aluran, ditutup tanah setebal 2-3 cm dan disiram. Cara ini banyak dilakukan dikebun Reynoso. Cara kedua bibit diletakan melintang sepanjang solokan penanaman dengan jarak 30-40 cm. Pada kedua cara di atas bibit tebu diletakkan dengan cara direbahkan. Bibit yang diperlukan dalam 1 ha adalah 20.000 bibit.
Bibit yang digunakan di lahan sawah dapat berupa bibit bagal atau bibit rayungan. Umumnya digunkaan bibit dengan 2 mata untuk menjaga kepastian tumbuh. Dalam satu meter juringan ditanam 5 – 6 stek bibit. Waktu tanam yang ideal untuk tebu sawah adalah bulan Mei – Juni, sehingga pada saat panen bulan Juli – September tanaman sudah cukup masak dan memiliki bobot tebu yang tinggi. Penanaman bibit diusahakan agar mata bibit menghadap ke samping. Apabila mata bibit menghadap keatas maka tunas akan muncul lebih dulu pada permukaan tanah daripada mata bibit yang menghadap kebawah. Keadaan tersebut disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan oleh tunas untuk mencapai permukaan tanah menjadi dua kali lebih lama, secara perhitungan jaraknya lebih jauh untuk mencapai permukaan tanah sehingga mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan pertumbuhan tunas terganggu.
Pada dasarnya  persiapan bibit yang ditanam di areal lahan kering sama dengan yang ditanam di sawah. Namun karena kondisi yang terlalu kering dipakai bibit bagal mata empat. Waktu tanam tebu di lahan kering terdiri dari dua periode, yaitu: Periode I yaitu menjelang musim kemarau (Mei – Agustus) pada daerah – daerah basah dengan 7 bulan basah dan daerah sedang yaitu 5 – 6 bulan basah, atau pada daerah yang memiliki tanah lembab. Namun dapat juga diberikan tambahan air untuk periode ini. Periode II yaitu menjelang musim hujan (Oktober – November) pada daerah sedang dan kering yaitu 3 – 4 bulan basah.
Bibit yang akan ditanam adalah bibit dengan  jumlah  mata 11 mata tunas perjuringan. Ini dilakukan  untuk menghindari penyulaman dengan biaya besar. Bibit ditanam dengan posisi mata disamping dan disusun secara nguntu walang. Cara penanaman ini bervariasi menurut kondisi lahan dan ketersediaan bibit, pada umumnya kebutuhan air pada lahan kering tergantung pada turunnya hujan sehingga kemungkinan tunas mati akan besar. Oleh karena itu, dengan over lapping atau double row, tunas yang hidup disebelahnya diharapkan dapat menggantikannya. Cara penanaman tebu bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut: bibit yang telah diangkut menggunakan keranjang diecer pada guludan agar mudah dalam mengambilnya, kemudian bibit ditanam merata pada juringan/kairan dan ditutup dengan tanah setebal bibit itu sendiri, untuk tanaman pertama pada lahan kering biasanya cenderung anakannya sedikit berkurang dibandingkan tanah sawah (reynoso), sehingga jumlah bibit tiap juringan diusahakan lebih bila dibandingkan dengan lahan sawah (± 80 ku), dan bila pada saat tanam curah terlalu tinggi, diusahakan tanam dengan cara glatimongup.
Posted by Unknown on Minggu, 23 Maret 2014 - Rating: 4.5
Title : Persemaian Tebu
Description : Bibit tebu yang dipakai   dapat berupa bibit bagal atau bibit rayungan. Bibit bagal diperoleh dari tanaman tebu yang berumur antara   0-7 b...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Persemaian Tebu"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

  • ▼  2014 (129)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (70)
    • ▼  Maret (38)
      • Pemeliharaan Itik
      • Pembibitan Itik
      • Gangguan Lambung
      • Macam-macam Uang
      • Pemeliharaan Tanaman Kakao
      • Sejarah Lubang Buaya
      • Budidaya Mahkota Dewa
      • Investasi Indeks dan Forex
      • Kriteri Lahan Karet
      • Sejarah Bung Tomo
      • Kartu ATM
      • Pembukaan Lahan Teh
      • pembibitan Teh
      • Pemeliharaan tebu
      • Perjanjian KMB
      • Budidaya cacing sutra
      • Perjanjian Roem-Roiyen
      • Perjanjian Renville
      • Perjanjian Linggarjati
      • Syarat Tumbuh Tebu
      • Persemaian Tebu
      • Penyediaan Benih Kakao
      • Bisnis Investasi
      • Pembukaan Lahan Tebu
      • LAPORAN PRAKTIKUM FIELDTRIP TANAMAN TEH
      • PENGOLAHAN KARET RAKYAT
      • BUDIDAYA TANAMAN KARET
      • PEMILIHAN INDUKAN AYAM KAMPUNG
      • MACAM-MACAM PENYAKIT TANAMAN KARET
      • AGRIBISNIS TANAMAN RIMPANG
      • PERBEDAAN USAHA TANI KELUARGA DAN PERUSAHAAN
      • BUDIDAYA CABAI HIBRIDA
      • Morfologi Tanaman Kopi
      • Makalah Morfologi Bunga
      • Prospek Agribisnis
      • Land Clearing Lahan Gambut Kelapa Sawit
      • Perbanyakan Kelapa Kopyor
      • Morfologi Kelapa Sawit
    • ►  Februari (1)
Copyright © 2012 Boz Artikel - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Blogger Templates - Powered by Blogger