• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Boz Artikel

Sumber artikel berbagai informasi kesehatan,pertanian,perkebunan,peternakan

  • Home
  • Menu1
    • Submenu1
    • Submenu2
    • Submenu3
    • Submenu4
  • Menu2
    • Submenu1
    • Submenu2
  • Menu3
  • Menu4
  • Menu5
  • Menu6
Home » Uncategories » Sejarah Bung Tomo

Sejarah Bung Tomo

Sejarah Bung Tomo
Bung  Tomo  lahir  dalam  lingkungan  kampung  Surabaya, tepatnya di daerah Blauran. Karena factor ekonomi pada tahun 1930-an keluarga Bung  Tomo  berjuang  hidup  dibawah  tekanan. Bung  Tomo  sendiri  ikut bekerja membantu orang tuanya.  Jiwa kebangsaan Bung Tomo tampak ketika ikut dalam KBI  (Kepanduan Bangsa  Indonesia).  Prestasi  terbaik Bung  Tomo  adalah memperoleh lencana elang dan  Bung Tomo mempunyai  kemampuan dalam  tulis-menulis yang mengantarkannya menjadi wartawan Domei. Daya tarik  inilah  yang  membuat  PRI  (Pemuda  Republik  Indonesia)  merekrut  Bung Tomo menjadi  seksi penerangan. Berita Proklamasi Kemerdekaan pertama kali diketahui oleh Bung Tomo, Yacob,  dan  R.  Sumadi.  Bung  Tomo  kemudian  membuat  pengumuman  yang ditempel  di  depan  kantor  berita  Domei  dan  bisa  dibaca  oleh  rakyat.  Pasca menerima  berita  Proklamasi  dengan  segera  di  Surabaya  diadakan  peralihan pemerintahan  dan  perebutan  senjata  dari  Jepang. Bung  Tomo  turut  serta  dalam perundingan  dengan  pihak  Jepang.
Pertempuran 10 Nopember 1945
Insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Orange yang berlokasi di jalan Tunjungan Surabaya  menyulut bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan para pejuang di Surabaya yang memuncak dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby pimpinan tentara Inggris untuk di Jawa Timur pada 30 Oktober 1945. Terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, membuat penggantinya, Mayor Jenderal Mansergh mengeluarkan ultimatum bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan  meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945. Ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah oleh para pejuang. Dengan bambu runcing,Bung Tomo dan arek-arek Suroboyo memilih berjuang hingga titik darah penghabisan. Sekutu menepati ultimatumnya pada 10 November 1945 pagi tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat, dengan mengerahkan sekitar 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, sejumlah tank dan kapal perang. Berbagai daerah dikota Surabaya dihujani bom dari udara oleh pasukan inggris,karena menolak menyerahkan senjata. Arek-arek Suroboyo ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Dua kuintal bom dijatuhkan pasukan Sekutu. Drum bensin meledak. Jam 6.10, Surabaya menjadi lautan api.Tentara Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak. Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Pemandangan tanggal 30 November 1945, sepanjang mata memandang, bergelimpangan mayat terbujur kaku, hangus, serpihan daging dari 30.000 orang. Para pejuang rela berkorban nyawa berjibaku mempertahankan kehormatan tanah airnya, Surabaya. Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.


Petikan pidato Bung Tomo yang sangat terkenal:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita  tetap Merdeka atau Mati. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!! Merdeka!!












Posted by Unknown on Jumat, 28 Maret 2014 - Rating: 4.5
Title : Sejarah Bung Tomo
Description : Bung   Tomo   lahir   dalam   lingkungan   kampung   Surabaya, tepatnya di daerah Blauran. Karena factor ekonomi pada tahun 1930-an kelua...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Sejarah Bung Tomo"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

  • ▼  2014 (129)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (70)
    • ▼  Maret (38)
      • Pemeliharaan Itik
      • Pembibitan Itik
      • Gangguan Lambung
      • Macam-macam Uang
      • Pemeliharaan Tanaman Kakao
      • Sejarah Lubang Buaya
      • Budidaya Mahkota Dewa
      • Investasi Indeks dan Forex
      • Kriteri Lahan Karet
      • Sejarah Bung Tomo
      • Kartu ATM
      • Pembukaan Lahan Teh
      • pembibitan Teh
      • Pemeliharaan tebu
      • Perjanjian KMB
      • Budidaya cacing sutra
      • Perjanjian Roem-Roiyen
      • Perjanjian Renville
      • Perjanjian Linggarjati
      • Syarat Tumbuh Tebu
      • Persemaian Tebu
      • Penyediaan Benih Kakao
      • Bisnis Investasi
      • Pembukaan Lahan Tebu
      • LAPORAN PRAKTIKUM FIELDTRIP TANAMAN TEH
      • PENGOLAHAN KARET RAKYAT
      • BUDIDAYA TANAMAN KARET
      • PEMILIHAN INDUKAN AYAM KAMPUNG
      • MACAM-MACAM PENYAKIT TANAMAN KARET
      • AGRIBISNIS TANAMAN RIMPANG
      • PERBEDAAN USAHA TANI KELUARGA DAN PERUSAHAAN
      • BUDIDAYA CABAI HIBRIDA
      • Morfologi Tanaman Kopi
      • Makalah Morfologi Bunga
      • Prospek Agribisnis
      • Land Clearing Lahan Gambut Kelapa Sawit
      • Perbanyakan Kelapa Kopyor
      • Morfologi Kelapa Sawit
    • ►  Februari (1)
Copyright © 2012 Boz Artikel - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Blogger Templates - Powered by Blogger